Gejala Schizophrenia – Ada Dua Jenis Gejala Schizophrenia

Meski bayi dan anak-anak kecil dapat menderita schizophrenia atau penyakit psikotik yang lainnya, keberadaan schizophrenia pada grup ini sangat sulit dibedakan dengan gangguan kejiwaan seperti autisme, sindrom Asperger atau ADHD atau gangguan perilaku dan gangguan Post Traumatic Stress Disorder. Oleh sebab itu diagnosa penyakit psikotik atau schizophrenia pada anak-anak kecil harus dilakukan dengan sangat berhati-hati oleh psikiater atau psikolog yang bersangkutan.

Gejala SchizophreniaPada remaja perlu diperhatikan kepribadian pra-sakit yang merupakan faktor predisposisi schizophrenia, yaitu gangguan kepribadian paranoid atau kecurigaan berlebihan, menganggap semua orang sebagai musuh. Gangguan kepribadian skizoid yaitu emosi dingin, kurang mampu bersikap hangat dan ramah pada orang lain serta selalu menyendiri. Pada gangguan skizotipal orang memiliki perilaku atau tampilan diri aneh dan ganjil, afek sempit, percaya hal-hal aneh, pikiran magis yang berpengaruh pada perilakunya, persepsi pancaindra yang tidak biasa, pikiran obsesif tak terkendali, pikiran yang samar-samar, penuh kiasan, sangat rinci dan ruwet atau stereotipik yang termanifestasi dalam pembicaraan yang aneh dan inkoheren.

Gejala-gejala Schizophrenia pada umumnya bisa dibagi menjadi dua
1. Gejala-gejala Schizophrenia Positif
Termasuk halusinasi, delusi, gangguan pemikiran (kognitif). Gejala-gejala schizophrenia ini disebut positif karena merupakan manifestasi jelas yang dapat diamati oleh orang lain.

2.Gejala-gejala Schizophrenia Negatif
Gejala-gejala schizophrenia yang dimaksud disebut negatif karena merupakan kehilangan dari ciri khas atau fungsi normal seseorang. Termasuk kurang atau tidak mampu menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan perilaku, kurangnya dorongan untuk beraktivitas, tidak dapat menikmati kegiatan-kegiatan yang disenangi dan kurangnya kemampuan bicara (alogia).

Terlalu memanjakan bisa menyulitkan penyembuhan
Penderita schizophrenia memerlukan perhatian dan empati, namun keluarga perlu menghindari reaksi yang berlebihan seperti sikap terlalu mengkritik, terlalu memanjakan dan terlalu mengontrol yang justru bisa menyulitkan penyembuhan. Perawatan terpenting dalam menyembuhkan penderita schizophrenia adalah perawatan obat-obatan antipsikotik yang dikombinasikan dengan perawatan terapi psikologis.

Kesabaran dan perhatian yang tepat sangat diperlukan oleh penderita Schizophrenia. Keluarga perlu mendukung serta memotivasi penderita untuk sembuh. Kisah John Nash, doktor ilmu matematika dan pemenang hadiah Nobel 1994 yang mengilhami film A Beautiful Mind, membuktikan bahwa penderita Schizophrenia bisa sembuh dan tetap berprestasi.